[Renungan] 10 Keimanan Yang Diukur Pakaian


Sahabatku idaman semua, saat ini setelah baca kesana kemari tentang peranan para ulama, hati saya mendadak tersentuh, betapa jauh diri kita dari kebaikan, dan perdamaian, apa yang kita lakukan hanyalah dengan pakaian, tanpa merasuk lebih dalam ke dalam relung relung hati yang sunyi, ketika membaca biodata biodata mereka, aku tak dapat berkata, hanya takjub dengan sebuah kedahsyatan ilmu yang maha dahsyat, sungguh aku masih jauh dari mereka, namun, hati tak dapat dipungkiri, hanya tangis yang kurasakan, dan di saat ku menangis malam ini aku menuliskan sebuah tulisan dengan secarik kertas lusuh dengan tinta warga merah, karena rasa takjubku pada para ulama yang masih ada dan tidak ada, kali ini bukan masalah cinta, namun lebih menyentuh ke sebuah keagunangan cinta, betapa rasa cintaku pada ulama yang membuatku meneteskan air mata dalam sunyi malam ini

Selasa 5 April Pukul 01.00

Tak Usahlah berkeinginan untuk memiliki kefahaman matang terhadap Al-Qur’an dan Al-Hadist seperti yang dimiliki oleh Prof.Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA, karena kau hanya akan dituduh sebagai penganut Syiah.

Tak Usahlah Bercita-cita memiliki keluasan ilmu dan kelembutan tutur kata seperti yang dimiliki oleh KH. Mustofa Bisri, karena kau hanya akan dicap sebagai kaum liberal.

Tak Usahlah beragan-angan untuk memiliki keluasan ilmu Balaghah, dan Mantiq seperti DR. KH. Said Aqil Siradj, karena kau hanya akan dituduh antek Syiah, Liberal, dan Sekuler.

Tak Usahlah meminta kepada Tuhan agar kau dijadikan orang yang ma’rifat seperti anugerah yang diperoleh KH. Abdurrahman Wahid (Gusdur) , karena kau hanya akan dicap sebagai manusia sesat dan antek yahudi.

Tak Usahlah bersikap toleransi terhadap kaum minoritas bila ilmu engkau belum bisa memahami sikap pancasilais seorang DR. KH Nuril Arifin Husein, MBA ( Gus Nuril ), sebab engkau akan dicap Kiyai Pendeta.

Tak usahlah engkau pandai dan hebat soal fiqih hadist seperti KH. Sahal Mahfudz / salah satu sesepuh ormas islam terbesar di indonesia dan ulama sepuh no 1 di MUI .karena engkau akan di tuduh liberal dan melindungi syiah.

Tak usahlah kau belajar berfikir kritis menanggapi dogma-dogma agama dan giat menyerukan sains seperti Dawkins dan Hawking, karena kau hanya akan dicap sebagai Atheist.

Bertakbirlah sekencang-kencangnya di sepanjang kerumunan, maka kau akan dianggap sebagai kekasih Tuhan.

Berjubahlah dan bersopanlah dalam berbusana, monopolilah syurga, dan tuduhlah kafir kepada sesama, maka kau akan dianggap sebagai ahli agama.

bersabarlah wahai hati, kerinduanmu pada sang ulama akan sembuh
karena hari ini aku merasa sepi ketika meninggalnya seorang guru agama yang sangat ku cintai,
ya alah semoga ilmu yang pernah beliau ajarkan di madrasah itu, tetap ada dalam jiwa

dari hati yang merindumu wahai guruku tercinta,
kini kau telah tiada, yang tersisa hanya isak tangis, dan air mata malam ini

Filbarokah Alfatihah Al ustadz Jajang Anwar, aku merindukan ceramahmu di tiap malam minggu, yang penuh semangat dan sentuhan

Selamat Mengagungkan Cinta

Lukman
Budi Media Press

Post A Comment
  • Blogger Comment using Blogger
  • Facebook Comment using Facebook
  • Disqus Comment using Disqus

No comments :


Ads

Pasang Iklan Disini url web kalian

Pasang Iklan Anda Disini

Pasang Iklan Disini url web kalian

Pasang Iklan Anda Disini

Pasang Iklan Disini url web kalian

Pasang Iklan Anda Disini

Pasang Iklan Disini url web kalian

Pasang Iklan Anda Disini

Pasang Iklan Disini url web kalian

Pasang Iklan Anda Disini

Artikel Lainnya